Skip to main content

PGMI: Terdidik

Jalanilah hari ini seakan kau akan mati esok hari.
Bagi pemuda bangsa yang juga mahasiswa, berarti telah melewati tahap-tahap pendidikan dari mulai Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Akhir. Maka para mahasiswa adalah orang-orang terdidik. Tapi, apa makna dibalik kata "terdidik"? Apakah sekedar memiliki ijazah kelulusan dengan nilai yang tinggi? Memiliki otak cemerlang dan kemampuan akademis yang tinggi akan membuat seseorang menjadi seorang yang pandai. Namun pandai belum tentu terdidik.

Sebagai contoh, lihat kasus-kasus korupsi yang dilakukan oleh beberapa anggota dewan. Korupsi adalah tindakan tidak terpuji yang merugikan negara beserta rakyat dan tidak pantas untuk dilakukan oleh orang berpendidikan. Tetapi apakah para koruptor bukan orang yang pintar? Tentunya mereka adalah orang yang pintar, buktinya mereka dapat masuk menjadi anggota legislatif dan bisa membuat rencana licik untuk mengorupsi uang negara. Namun seluruh kepandaian tersebut sia-sia karena tidak diimbagi dengan moral.


Proses mendidik adalah proses mengubah orang menjadi lebih baik, proses mengajar adalah proses membuat orang menjadi lebih pintar. Banyak terdapat orang pintar yang tidak bermoral. Banyak pula orang yang baik tetapi kurang pintar. Keadaan yang paling ideal tentu saja saat orang memiliki kepintaran dan moral yang baik. Karena saat orang baik tidak memiliki akal yang pintar akan rentan untuk ditipu atau dimanfaatkan oleh orang-orang yang lebih pintar tapi bermoral bobrok.

Jika pemuda Indonesia meresapi makna bahwa pembelajaran harus diimbangi dengan pendidikan, moral bangsa yang dewasa ini mengalami kemerosotan dapat diperbaiki. Sifat-sifat baik harus ditanamkan sejak usia sekolah, seperti tidak menyontek, menjaga kebersihan, menjaga ucapan pada lawan bicara, menghormati orang lain, tidak bicara saat orang lain sedang bicara, dan lain sebagainya. Dengan begitu diharapkan generasi muda Indonesia tidak hanya pintar secara akademis, tetapi juga memiliki tenggang rasa yang tinggi. 


Comments

Popular posts from this blog

Manusia dan Penderitaan

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Semua orang pasti pernah merasakan pahitnya penderitaan dalam kehidupan. Semenjak manusia itu masih bayi hingga detik ini, penderitaan tidak pernah benar-benar lepas dari diri manusia. Walaupun begitu, penderitaan yang dirasakan seseorang sebenarnya sangat bergantung kepada cara orang itu memandang segala sesuatu disekitar dirinya sendiri. Penderitaan dapat memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar membuat hidup menjadi sulit. Penderitaan masa lalu adalah sebuah pengingat akan masa-masa sulit dimana seseorang harus tetap melangkah maju dalam rangka menjalani hidup. Manusia tidak pernah tahu kapan penderitaan itu akan tiba. Maka dari itu, manusia harus tetap sadar bahwa penderitaan itu akan selalu ada. Karena tak bisa dihindari, maka manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan segenap daya yang ia miliki. 1.2. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut. Apa itu penderitaan? Apa

Informatika

Informatika ( Informatics ) merukapan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang termasuk: Sistem informasi,  Ilmu komputer, Ilmu informasi, Teknik komputer, dan Aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen.   Secara umum, informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkan dalam bentuk informasi. Aspek dari Informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer. Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari

Polusi Cahaya

Mayoritas dari kita sudah familiar dengan istilah polusi udara , polusi tanah , atau polusi air. Namun, yang masih jarang didengar dan tidak terlalu disosialisasikan adalah perihal polusi cahaya . Pada dasarnya, polusi cahaya terkait dengan terjadinya penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dari cahaya buatan (lampu, atau cerobong api di kawasan industri Cilegon).  Polusi cahaya adalah efek samping dari industrialisasi. Polusi cahaya berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan, papan iklan ( billboard ), properti komersial, kantor, pabrik, lampu jalan, dan stadion. Plusi cahaya paling paling parah terjadi di wilayah yang terindustrialisasi dengan kepadatan penduduk tinggi seperti di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang. Perbandingan pemandangan langit malam antara kota pedesaan kecil (atas) dengan wilayah metropolitan (bawah). Polusi cahaya mengurangi kenampakan bintang. Polusi ini pun menyebabkan dampak lingkungan yang terbilang serius untuk manusia, satwa,