Skip to main content

Polusi Cahaya

Mayoritas dari kita sudah familiar dengan istilah polusi udara, polusi tanah, atau polusi air. Namun, yang masih jarang didengar dan tidak terlalu disosialisasikan adalah perihal polusi cahaya. Pada dasarnya, polusi cahaya terkait dengan terjadinya penggunaan yang tidak tepat atau berlebihan dari cahaya buatan (lampu, atau cerobong api di kawasan industri Cilegon). 

Polusi cahaya adalah efek samping dari industrialisasi. Polusi cahaya berasal dari pencahayaan eksterior dan interior bangunan, papan iklan (billboard), properti komersial, kantor, pabrik, lampu jalan, dan stadion. Plusi cahaya paling paling parah terjadi di wilayah yang terindustrialisasi dengan kepadatan penduduk tinggi seperti di Amerika Utara, Eropa, dan Jepang.

Perbandingan pemandangan langit malam antara kota pedesaan kecil (atas) dengan wilayah metropolitan (bawah). Polusi cahaya mengurangi kenampakan bintang.
Polusi ini pun menyebabkan dampak lingkungan yang terbilang serius untuk manusia, satwa, fauna, dan bahkan iklim global bumi. Di Amerika Serikat sendiri, polusi cahaya menyebabkan kerugian sebesar satu miliar dollar tiap tahunnya. Dampak polusi cahaya adalah sulitnya masyarakat kota besar seperti di Jakarta untuk melihat bintang-bintang di langit malam.

Polusi cahaya dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu:
  • Cahaya yang tak menyenangkan yang mengganggu alam atau cahaya rendah
  • Cahaya berlebihan (biasanya di dalam ruangan) yang mengganggu dan berefek pada gangguan kesehatan
Komponen yang terkait dengan polusi cahaya antara lain:
  1. Glare, yaitu terang yang berlebihan yang menyebabkan ketidaknyamanan mata.
  2. Skyglow, yaitu terangnya langit malam di daerah tempat tinggal.
  3. Light Trespass, yaitu cahaya yang tersorot tidak pada tempatnya ataupun tidak dibutuhkan.
  4. Clutter, yaitu penempatan sumber cahaya yang tidak beraturan.
Berdasarkan data tahun 2016, sebanyak 80% masyarakat dunia berada di bawah kondisi skyglow. Masyarakat Eropa dan Amerika bahkan mencapai 99% yang sudah tidak mengalami malam secara natural sejatinya malam. Bentangan Galaksi Bima Sakti sudah sangat sulit atau bahkan tidak dapat lagi disaksikan oleh sekitar sepertiga masyarakat dunia, termasuk masyarakat Jakarta.

Polusi cahaya dan skyglow  menyebabkan cahaya bintang dan bulan tidak tampak. Burung ada yang bermigrasi menggunakan bintang dan bulan sebagai alat navigasi. Akibat polusi cahaya, mereka tidak dapat bermigrasi  ke tempat yang tepat. Satwa lain seperti penyu laut juga tidak datang ke pantai dan bertelur seperti biasa karena takut dengan cahaya yang sekarang banyak menerangi pantai-pantai.

Polusi cahaya juga dapat menyebabkan masalah tidur pada manusia. Cahaya yang berlebihan dari billboard mengganggu orang-orang yang tidur di apartemen. Astronom juga tidak dapat mengamati dan menemukan objek di angkasa karena terlalu  banyak cahaya yang menerangi langit malam.

Polusi cahaya menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan, terutama di perkotaan saat malam hari. Polusi cahaya menyebabkan adanya pemborosan energi listrik. Hal ini disebabkan karena sumber-sumber cahaya seperti lampu taman dan papan reklame tidak efektif dalam penggunaan cahaya dan mempengaruhi jumlah energi yang dilepaskan ke lingkungan.

Comments

Popular posts from this blog

Manusia dan Penderitaan

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Semua orang pasti pernah merasakan pahitnya penderitaan dalam kehidupan. Semenjak manusia itu masih bayi hingga detik ini, penderitaan tidak pernah benar-benar lepas dari diri manusia. Walaupun begitu, penderitaan yang dirasakan seseorang sebenarnya sangat bergantung kepada cara orang itu memandang segala sesuatu disekitar dirinya sendiri. Penderitaan dapat memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar membuat hidup menjadi sulit. Penderitaan masa lalu adalah sebuah pengingat akan masa-masa sulit dimana seseorang harus tetap melangkah maju dalam rangka menjalani hidup. Manusia tidak pernah tahu kapan penderitaan itu akan tiba. Maka dari itu, manusia harus tetap sadar bahwa penderitaan itu akan selalu ada. Karena tak bisa dihindari, maka manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan segenap daya yang ia miliki. 1.2. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut. Apa itu penderitaan? Apa

Informatika

Informatika ( Informatics ) merukapan disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini mencakup beberapa macam bidang termasuk: Sistem informasi,  Ilmu komputer, Ilmu informasi, Teknik komputer, dan Aplikasi informasi dalam sistem informasi manajemen.   Secara umum, informatika mempelajari struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkan dalam bentuk informasi. Aspek dari Informatika lebih luas dari sekedar sistem informasi berbasis komputer saja, tetapi masih banyak informasi yang tidak dan belum diproses dengan komputer. Informatika mempunyai konsep dasar, teori, dan perkembangan aplikasi tersendiri. Penggunaan informasi dalam beberapa macam bidang, seperti bioinformatika, informatika medis, dan informasi yang mendukung ilmu perpustakaan, merupakan beberapa contoh yang lain dari