Skip to main content

Biografi Carl Sagan

Carl Edward Sagan (lahir di Brooklyn, New York, Amerika Serikat, 9 November 1934 dan meninggal di Seattle, Washington, Amerika Serikat, 20 Desember 1996) adalah seorang astronom dan dikenal sebagai orang yang gigih memopulerkan sains. Ia memelopori disiplin ilmu eksobiologi dan penggagas upaya pencarian makhluk hidup cerdas dari luar angkasa (Search for ExtraTerrestrial Intelligence / SETI). Ia dikenal di seluruh dunia karena buku-buku best-seller dengan tema sains populer yang ia tulis.

Sagan sebagaimana astronom pada umumnya, memang tidak menghasilkan penemuan di bidang rekayasa yang membuat alat yang memudahkan kehidupan sehari-hari. Meskipun demikian, nama Carl Sagan seolah menjadi standar bagi kegiatan pencarian eksistensi kehidupan di alam semesta melalui kemampuannya dalam melakukan popularisasi sains dan membawanya ke ruang publik secara menyenangkan.

Ayahnya bekerja sebagai pegawai garmen, sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Masa kecil Sagan tidaklah terlalu beruntung jika dilihat dari gaji orangtuanya saat itu. Sagan menjalani menjadi masa-masa kuliah di Universitas Chicago, tempat di mana ia mendapatkan gelar sarjana (1955) dan master (1956) di bidang fisika. Ia lalu memperoleh gelar doktor di bidang astronomi dan astrofisika pada 1960 di tempat yang sama. Ia mengajar di Universitar Harvard hingga tahun 1968, kemudian pindah ke Universitas Cornell. Sagan kemudian menjadi profesor penuh di Universitas Cornell pada 1971 dan memimpin laboratorium di sana.

Sagan adalah pendukung segala upaya pencarian kehidupan cerdas dari luar angkasa. Ia pernah mendesak komunitas ilmiah untuk secara lebih serius mengamati sinyal-sinyal yang berasal dari makhluk cerdas luar angkasa dengan menggunakan teleskop radio berukuran besar. Sagan pernah menjadi pemimpin redaktur jurnal Icarus selama 12 tahun. Ia turut membentuk Planetary Society dan salah satu anggota SETI Institute. 

Sagan banyak dipuji karena kemahirannya dalam menyampaikan ide-ide mengenai kosmos sehingga mudah dipahami oleh orang awam. Ia pernah menulis buku berjudul "Cosmos" sekaligus menjadi narator dalam 13 episode versi televisi dari buku tersebut. Ia juga menulis beberapa buku bertemakan sains populer seperti: The Dragons of Eden, Broca's Brain, The Cosmic Connection, dan lain-lain, dan sebuah novel berjudul Contact yang menjadi best-seller dan telah diadaptasi ke dalam layar lebar pada 1997 dengan judul yang sama.

Setelah bergulat sekian lama melawan penyakitnya, Sagan akhirnya meninggal di usia 62 tahun, pada 20 Desember 1996, di Washington. Pada 5 Juli 1997 lokasi pendaratan pesawat luar angkasa tanpa awak, Mars Pathfinder, dinamai Carl Sagan Memorial Station sebagai penghormatan terhadap Carl Sagan. Nama asteroid 2709 Sagan juga diberikan untuk mengenang sosoknya.



Comments

Popular posts from this blog

Permasalahan Generasi Muda

Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungann dengan generasi pendahulu yang lebih tua. Masalah itu disebabkan karena akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyesuaian dirinya dengan situasi baru, dan timbulnya harapan setiap pemuda akan mempunyai masa depan yang lebih baik daripada orang tuanya. Masalah antar generasi merupakan salah satu kesalahan masyarakat yang dikenal sejak dulu kala. Yang dipermasahkan adalah nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarajat. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa masalah antar generasi mencerminkan bagaimana kebudayaan masyarakat itu sendiri. Sehubungan dengan hal ini, para ahli sosial berpendapat bahwa masalah atar generasi kurang dan hampir tidak terdapat di masyarakat di tradisional. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa masalah antar generasi merupakan suatu masalah sosial yang bersifat modern. Beberapa contoh permasalahan dalam generasi muda terutama di Indonesia adalah: Dirasa...

Manusia dan Penderitaan

Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Semua orang pasti pernah merasakan pahitnya penderitaan dalam kehidupan. Semenjak manusia itu masih bayi hingga detik ini, penderitaan tidak pernah benar-benar lepas dari diri manusia. Walaupun begitu, penderitaan yang dirasakan seseorang sebenarnya sangat bergantung kepada cara orang itu memandang segala sesuatu disekitar dirinya sendiri. Penderitaan dapat memiliki makna yang lebih dalam daripada sekadar membuat hidup menjadi sulit. Penderitaan masa lalu adalah sebuah pengingat akan masa-masa sulit dimana seseorang harus tetap melangkah maju dalam rangka menjalani hidup. Manusia tidak pernah tahu kapan penderitaan itu akan tiba. Maka dari itu, manusia harus tetap sadar bahwa penderitaan itu akan selalu ada. Karena tak bisa dihindari, maka manusia hanya perlu menjalani hidupnya dengan segenap daya yang ia miliki. 1.2. Rumusan Masalah Masalah-masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut. Apa itu penderitaan? Apa...